Partai NasDem Tangsel
Ayo gabung, dalam arus besar PERUBAHAN
Kamis, 28 Februari 2013
Minggu, 11 Maret 2012
NasDem Mengejutkan
Monday, 12 March 2012
JAKARTA– Kabar baik bagi Partai Golkar dan Partai NasDem. Survei terbaru
Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan, elektabilitas Partai Golkar
terus meningkat, sedangkan Partai NasDem secara mengejutkan menempati
urutan keempat.
Direktur Eksekutif LSI Dodi Ambardi menuturkan, dari survei yang dilakukan pada 25 Februari–5 Maret 2012 terhadap 2.418 responden di 33 provinsi,Partai Golkar menempati urutan teratas dengan 17,7% suara, diikuti PDIP 13,6%, dan Partai Demokrat 13,4%. Partai NasDem berada di urutan keempat dengan 5,9% suara, mengungguli perolehan partai-partai menengah seperti PKB 5,3%,PPP 5,3%,PKS 4,2%, Partai Gerindra 3,7%, PAN 2,7%,Partai Hanura 0,9%,dan Partai Nasional Republik (Nasrep) 0,5%.
”Yang mengejutkan adalah dukungan terhadap Partai NasDem yang mencapai 5,9%. Kalau dihitung secara pesimistis atau minus margin of error 2%, NasDem sudah mendapat 3,9%. Tapi kalau dihitung optimistis, NasDem sekarang sudah mendapat dukungan 7,9%,” ujar Dodi Ambardi saat merilis hasil survei Media Massa dan Sentimen terhadap Partai Politik Menjelang Pemilu 2014 di Kantor LSI,Jakarta,kemarin. Dia mengatakan,fenomena Partai NasDem menarik lantaran sudah berada di partai papan tengah, padahal pengesahan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) terhadap partai ini belum dilakukan.
Menurutnya, jika melihat pengalaman Partai Demokrat dan PKS yang mengalami kemajuan pesat sejak didirikan menjelang Pemilu 2004, Demokrat baru mendapatkan dukungan 3% dan PKS 4% sekitar enam bulan sebelum Pemilu 2004. ”Sedangkan bila dilihat dari hasil survei saat ini,Partai NasDem sudah mencapai angka yang lebih baik ketika Pemilu 2014 masih dua tahun lagi,”paparnya. Dodi mengutarakan, untuk sementara ini dukungan terhadap Partai NasDem belum mengganggu partai-partai yang sudah memiliki wakil di DPR. Dari hasil survei bisa disimpulkan, suara Partai NasDem tidak berasal dari tiga partai besar, begitu pula bukan dari suara partai menengah.
”Partai NasDem diperkirakan baru mengumpulkan suara dari partai-partai kecil yang tidak lolos parliamentary threshold pada Pemilu 2009 yang jumlahnya 29 partai,” tandasnya. Namun, menurut Dodi, dengan modal yang sudah cukup besar sekarang ini,Partai Nas- Dem dalam dua tahun ke depan diprediksi berpotensi mengubah peta kekuatan partai di tingkat nasional. Partai Nas- Dem bisa mengubah komposisi suara yang selama ini terjadi.
Direktur Komunikasi Publik LSI Burhanuddin Muhtadi mengemukakan, jika dilihat dari peta pemilih partai menurut sosio-demografi, Partai NasDem memang dilihat positif oleh pemilih dengan kategori gender laki-laki, kalangan pemilih berpendidikan tinggi, dan pemilih dewasa muda berusia 21–25 tahun. Partai NasDem menempati posisi empat besar dari kalangan pemilih bergender lakilaki. Dalam kategori ini,Partai Golkar tercatat mendapatkan dukungan 16,8% suara,disusul PDIP 15,5%,Partai Demokrat 12,8%, dan Partai NasDem 7,7%.
Posisi empat besar juga diraih Partai NasDem pada kategori pemilih berpendidikan tinggi. Bahkan pada kategori ini suara Partai NasDem menyamai perolehan Partai Demokrat. Posisi pertama ditempati Partai Golkar dengan 16,1% suara, disusul PKS 14,4%, serta Partai Demokrat dan NasDem yang memiliki suara sama,yakni 8,9%. ”Kategori pemilih dewasa muda juga menempatkan Partai NasDem di posisi empat besar.Pada kategori ini Partai Demokrat menempati posisi pertama dengan 18,1% suara, disusul PDIP 15,5%, Partai Golkar 14,8%, dan Partai NasDem 13,5%,”imbuhnya.
Burhanuddin menyebutkan, pemilih Partai NasDem cenderung dari kaum lakilaki, lebih muda, dan lebih terpelajar. Karakteristik demografi seperti ini cenderung kritis dan lebih punya preferensi terhadap pemberitaan partai yang kritis di media massa. Dia mengemukakan, pada survei LSI kali ini, pihaknya tidak menguji iklan partai politik yang ditayangkan media massa kepada pemilih. LSI menguji elektabilitas partai politik melalui program acara dan pemberitaan di media massa, baik elektronik maupun cetak.
Dia mengemukakan,pihaknya pernah merilis survei soal silent revolution dan keterkaitannya dengan iklan partai politik. Menurut dia, pemilih yang tidak terikat parpol mana pun jumlahnya mencapai 80%. Karena itu, kendati ada silent revolution dan iklan, pemilih tetap galau dan mudah sekali berpindah. ”Jadi yang bisa kita tarik dari kenaikan suara Golkar dan NasDem, ini karena berkurangnya undecided voters.
Di antara sekian banyak partai, dalam beberapa tahun terakhir, Golkar dan NasDem paling masif sosialisasinya. Tapi untuk suara NasDem itu ada dua hal yang memengaruhi kenaikannya, yakni suara pemilih yang tidak lolos PT dan pemilih yang tidak menyalurkan suaranya pada Pemilu 2009,”ujarnya. radi saputro
Direktur Eksekutif LSI Dodi Ambardi menuturkan, dari survei yang dilakukan pada 25 Februari–5 Maret 2012 terhadap 2.418 responden di 33 provinsi,Partai Golkar menempati urutan teratas dengan 17,7% suara, diikuti PDIP 13,6%, dan Partai Demokrat 13,4%. Partai NasDem berada di urutan keempat dengan 5,9% suara, mengungguli perolehan partai-partai menengah seperti PKB 5,3%,PPP 5,3%,PKS 4,2%, Partai Gerindra 3,7%, PAN 2,7%,Partai Hanura 0,9%,dan Partai Nasional Republik (Nasrep) 0,5%.
”Yang mengejutkan adalah dukungan terhadap Partai NasDem yang mencapai 5,9%. Kalau dihitung secara pesimistis atau minus margin of error 2%, NasDem sudah mendapat 3,9%. Tapi kalau dihitung optimistis, NasDem sekarang sudah mendapat dukungan 7,9%,” ujar Dodi Ambardi saat merilis hasil survei Media Massa dan Sentimen terhadap Partai Politik Menjelang Pemilu 2014 di Kantor LSI,Jakarta,kemarin. Dia mengatakan,fenomena Partai NasDem menarik lantaran sudah berada di partai papan tengah, padahal pengesahan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) terhadap partai ini belum dilakukan.
Menurutnya, jika melihat pengalaman Partai Demokrat dan PKS yang mengalami kemajuan pesat sejak didirikan menjelang Pemilu 2004, Demokrat baru mendapatkan dukungan 3% dan PKS 4% sekitar enam bulan sebelum Pemilu 2004. ”Sedangkan bila dilihat dari hasil survei saat ini,Partai NasDem sudah mencapai angka yang lebih baik ketika Pemilu 2014 masih dua tahun lagi,”paparnya. Dodi mengutarakan, untuk sementara ini dukungan terhadap Partai NasDem belum mengganggu partai-partai yang sudah memiliki wakil di DPR. Dari hasil survei bisa disimpulkan, suara Partai NasDem tidak berasal dari tiga partai besar, begitu pula bukan dari suara partai menengah.
”Partai NasDem diperkirakan baru mengumpulkan suara dari partai-partai kecil yang tidak lolos parliamentary threshold pada Pemilu 2009 yang jumlahnya 29 partai,” tandasnya. Namun, menurut Dodi, dengan modal yang sudah cukup besar sekarang ini,Partai Nas- Dem dalam dua tahun ke depan diprediksi berpotensi mengubah peta kekuatan partai di tingkat nasional. Partai Nas- Dem bisa mengubah komposisi suara yang selama ini terjadi.
Direktur Komunikasi Publik LSI Burhanuddin Muhtadi mengemukakan, jika dilihat dari peta pemilih partai menurut sosio-demografi, Partai NasDem memang dilihat positif oleh pemilih dengan kategori gender laki-laki, kalangan pemilih berpendidikan tinggi, dan pemilih dewasa muda berusia 21–25 tahun. Partai NasDem menempati posisi empat besar dari kalangan pemilih bergender lakilaki. Dalam kategori ini,Partai Golkar tercatat mendapatkan dukungan 16,8% suara,disusul PDIP 15,5%,Partai Demokrat 12,8%, dan Partai NasDem 7,7%.
Posisi empat besar juga diraih Partai NasDem pada kategori pemilih berpendidikan tinggi. Bahkan pada kategori ini suara Partai NasDem menyamai perolehan Partai Demokrat. Posisi pertama ditempati Partai Golkar dengan 16,1% suara, disusul PKS 14,4%, serta Partai Demokrat dan NasDem yang memiliki suara sama,yakni 8,9%. ”Kategori pemilih dewasa muda juga menempatkan Partai NasDem di posisi empat besar.Pada kategori ini Partai Demokrat menempati posisi pertama dengan 18,1% suara, disusul PDIP 15,5%, Partai Golkar 14,8%, dan Partai NasDem 13,5%,”imbuhnya.
Burhanuddin menyebutkan, pemilih Partai NasDem cenderung dari kaum lakilaki, lebih muda, dan lebih terpelajar. Karakteristik demografi seperti ini cenderung kritis dan lebih punya preferensi terhadap pemberitaan partai yang kritis di media massa. Dia mengemukakan, pada survei LSI kali ini, pihaknya tidak menguji iklan partai politik yang ditayangkan media massa kepada pemilih. LSI menguji elektabilitas partai politik melalui program acara dan pemberitaan di media massa, baik elektronik maupun cetak.
Dia mengemukakan,pihaknya pernah merilis survei soal silent revolution dan keterkaitannya dengan iklan partai politik. Menurut dia, pemilih yang tidak terikat parpol mana pun jumlahnya mencapai 80%. Karena itu, kendati ada silent revolution dan iklan, pemilih tetap galau dan mudah sekali berpindah. ”Jadi yang bisa kita tarik dari kenaikan suara Golkar dan NasDem, ini karena berkurangnya undecided voters.
Di antara sekian banyak partai, dalam beberapa tahun terakhir, Golkar dan NasDem paling masif sosialisasinya. Tapi untuk suara NasDem itu ada dua hal yang memengaruhi kenaikannya, yakni suara pemilih yang tidak lolos PT dan pemilih yang tidak menyalurkan suaranya pada Pemilu 2009,”ujarnya. radi saputro
MANIFESTO :
Kemerdekaan 17 agustus 1945 meletakkan dasar penting lahirnya sebuah
bangsa besar,yaitu Bangsa Indonesia. Negara ini diadakan untuk
menjalankan mandat yang tertuang dalam konstitusi UUD 1945, mandat
untuk menjadikan manusia Indonesia yang hidup adil, makmur dan
sejahtera. Merdeka sebagai Negara, merdeka sebagai rakyat. Merdeka yang
dimaksud berarti kebutuhan rakyat yang terpenuhi, tidak hanya berhenti
sebagai jargon-jargon politik indah didengar, namun tak pernah mewujud.
Disinilah Negara Indonesia yang merdeka memiliki kewajiban untuk
menjamin terpenuhinya hak dan kebutuhan rakyatnya, termasuk melindungi
jika hak-hak itu dilanggar. Kita patut bangga dan bersyukur karena
reformasi telah mengeluarkan kita dari kubangan kediktaktoran. Namun
pada saat yang sama, reformasi juga tidak menawarkan arah yang jelas
kemana bangsa ini akan menuju.
- Kami menolak demokrasi yang hanya menghasilkan rutinitas sirkulasi kekuasaan tanpa kehadiran pemimpinan yang berkualitas dan layak diteladani. Kami menolak demokrasi tanpa orientasi pada public.
- Kami menolak Negara yang meninggalkan perannya dalam pemenuhan hak warga Negara.
Kami mencita-citakan demokrasi Indonesia yang matang, yang menjadi
tempat persandingan keberagaan dengan kesatuan, dinamiki dengan
ketertiban, kompetisi dengan persamaan, dan kebebasan dengan
kesejahteraan. Kami menicita-citakan sebuah demokrasi berbasis warga
Negara yang kuat, yang terpanggil utnuk merebut masa depan yang gemilang
dengan keringat dan tangan sendiri. Kami berdiri atas nama gagasan
sosial demokrasi yang mengedepankan kehadiran Negara dalam pemenuhan hak
warga Negara, kami berdiri untuk membangun politik warga Negara
berdasarkan cita-cita kesejahteraan, kesetaraan dan gotong royong.
Partai NasDem berdiri untuk merestorasi cita-cita Republik
Indonesia. Kami mengusung mandat konstitusi untuk membangun sebuah
Negara kesejahteraan berdasarkan prinsip demokrasi ekonomi, Negara hukum
yang menjungjung tinggi hak asasi manusia, dan Negara yang mengakui
keberagaman sesuai prinsip Bhineka Tunggal Ika.
Partai NasDem lahir sebagai sebuah keharusan sejarah. Kami lahir dari
pergulatan pemikiran para pendiri bangsa dan lahir sebagai jawaban
atas kekosongan politik gagasan pasca reformasi. Kami berdiri tegak
,dengan semangat kebangsaan yang kuat untuk mewujudkan Indonesia yang
adil, makmur, sejahtera dan berdaulat.
Partai NasDem adalah perwujudan dari Nasionalisme kebangsaan,kedaulatan nasional yang bertumpu pada masyarakat yang Sejahtera,kekuatan Demokratik seluruh komponen bangsa,kemandiriin Ekonomi,dan Negara yang memiliki Martabat dalam pergaulan Internasional.
Jakarta, 26 Juli 2011
Sabtu, 10 Maret 2012
Dewan Pimpinan Daerah ( DPD ) Partai NasDem Kota Tangerang Selatan
terdiri dari 7 DPC (Dewan Pimpinan Cabang, Kecamatan ) :
1. DPC Ciputat - Ketua : R.Wisnu Kumoro, SE,MM
2. DPC Ciputat Tumur - Ketua : Suryadi
3. DPC Pamulang - Ketua : Ady Suhardyaksha, SH
4. DPC Setu - Ketua : Wahyono
5. DPC Serpong - Ketua : Bambang Sulistyo
6. DPC Serpong Utara - Ketua : Saiful Bariji
7. DPC Pondok Aren - Ketua : H. Arfan Fauzi
Langganan:
Postingan (Atom)